 Upaya Balitbangtan dalam mewujudkan sistem pembangunan pertanian berkelanjutan diantaranya dilakukan melalui kegiatan seminar Nasional Pendekatan Analisis Sistem Mendukung Pertanian Berkelanjutan. Kegiatan ini dilaksanakan pada 26 September 2014 di Hotel Le Meridie Jakarta. Kegiatan ini merupakan rangkaian dari International Symposium on Applied System Analysis yang akan dilaksanakan pada 14 Oktober 2014 di Jakarta dengan tema “ Rehearsing Strategic Program Related to Cross Cutting Issues for Sustainable Agriculture” atau Membangkitkan Program Inisiatif Strategis Lintas Sektoral untuk Pertanian Berkelanjutan.
Disampaikan Sekretaris Balitbangtan, Dr. Agung Hendriadi, M.Eng, bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memperoleh perspektif dan gambaran mendalam dari para pihak stakeholders dan pelaku pembangunan pertanian terkait dengan fakta dan permasalahan untuk mencapai pembangunan pertanian berkelanjutan. Selain itu, kegiatan ini merupakan upaya Balitbangtan dalam menginisiasi sinergi program lintas sektoral untuk mengimplementasikan dan mewujudkan sistem pembangunan pertanian berkelanjutan dan merancang program strategis berdasarkan kondisi eksisting serta keterlibatan stakeholders terkait dalam mencapai pembangunan pertanian berkelanjutan
 Hadir memberikan keynote speech adalah Staf Ahli Menteri Pertanian Bidang Inovasi Iptek Pertanian. Selain itu pada seminar ini hadir sebagai narasumber dari berbagai instansi lintas kementerian maupun lembaga, diantaranya: perguruan Tinggi (UGM, ITB dan IPB), Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Tengah, Pusat Pemetaan Tata Ruang dan Atlas, Badan Informasi Geospasial (BIG), Litbang Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan Balitbangtan.
Beberapa point penting hasil kegiatan ini diantaranya pendekatan analisis sistem yang tepat perlu diaplikasikan dalam dunia penelitian dan pengembangan untuk mendapatkan hasil akurat dan akan sangat membantu meningkatkan keragaan lembaga penelitian dan pengembagan secara umum. Pemahaman yang mendalam dari masalah yang akan diselesaikan menjadi faktor kunci keberhasilan dari kegiatan penelitian dan pengembangan. Kegiatan penelitian dan pengembangan sebaiknya bermula dari akhir (start from the end) untuk mendorong adopsi inovasi yang dihasilkan oleh lembaga penelitian dan pengembangan yang memerlukan dukungan kuat dari berbagai stakeholders.
Solusi utama untuk mengatasi tantangan pengembangan sistem pertanian bioindustri adalah ketersediaan inovasi teknologi yang senantiasa berkembang, dan terpadu antara subsistem penciptaan, penyampaian, dan penerimaan (generating, delivery, and recieving system) teknologi inovasi. Pengembangan jaringan inovasi pertanian mendukung pembangunan pertanian berkelanjutan difokuskan pada integrasi jaringan inovasi nasional dan sistem inovasi daerah (SIDa). Harmonisasi regulasi, sinergisitas, dan koordinasi lintas sektor/kementerian diperlukan untuk efektivitas program dan efisiensi sumber daya dalam implementasi program.
Sumber: http://bbp2tp.litbang.deptan.go.id/ |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar